Bismillah……… Alhamdulillah masih di berikan kesehatan dan kekuatan serta semangat dalam menjalani aktivitas sehari hari.Jumlah jam yang berputar masih tetap sama, dan kita senantiasa mencoba mengisinya dan menjalankanya, dengan segala rencana dan jadwal telah kita siapkan. Merenungi kembali kenapa kita di lahirkan ke bumi ini, di lahirkan dari rahim seorang ibu yang sangat mulia! Segala perjuangan telah di lakukanya, hanya karena ingin kita terlahir ke dunia ini dengan keadaan selamat.
Merangkak, berjalan, berlari hingga dapat mandiri. Ujian dan cobaan yang kian menghampiri mencoba menempa diri untuk menjadi lebih baik lagi. Segala nikmat telah di berikan oleh Allah kepada setiap hambanya, yang tak ternilai ragam bentuknya. Subhanallah…….betapa nikmat segala nikmat telah Allah berikan. Kesedihan, kebahagiaan, kesuksesan, kemiskinan, kekayaan, dan keterpurukan sudah merupakan bagian dari kehidupan.
Pernahkah sedikit terbayang akhir dari waktu kita, waktu dimana kita sudah tidak dapat lagi mengulir-ulurnya. Mencoba membayangkan detik-detik menjelang ajal kita. Yang nantinya, tak dapat seorang pun dapat menolong kita di tengah sakitnya nyawa yang tercabut.Di saat itu, sudah tak ada lagi kekuasaan, kekayaan, kemegahan, kesuksesan dan lain sebagainya.
Dan kematian adalah suatu kejadian yang paling berat dan menakutkan, yang pasti akan di temui dan di alami oleh setiap makhluknya. Dan tidak dapat dihindari dengan cara apapun. Semenjak kita berada pada rahim ibu, segala bentuk lukisan kehidupan sudah tertulis untuk kita.Kapan kita akan di lahirkan ke bumi ini dan kapan pula kita kembali padanya. Waktu kian menuntun kita pada sebuah perjalanan pulang, menuju rumah yang abadi. Karena setiap makluk yang siap menjalani kehidupan, maka siap pula menjalani sebuah kematian. Sebagaiman firman Allah “ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).Dan hanya kepada kami-lah kamu di kembalikan”. QS Al-Anbiya :35 Dan usia yang di berikan kepada kita adalah sebuah amanah, di mana kita nanti akan di minta pertanggung jawabanya.
Hari demi hari telah terlewati, bulan demi bulan berganti, tahu demi tahun di lalui begitu saja. Sudah tak ada waktu lagi untuk terus mencari-cari kenikmatan dunia yang tiada abadi. Kalau ada sebuah judul film “ kiamat sudah dekat”, maka akan ada pula “ajal sudah dekat”. Semua itu masih di rahasiakan Allah, dan tidak akan diberitahukan, Jam berapa? Tanggal, hari, tahun berapa kita akan meninggal. Allah begitu rapi menyimpanya, hingga suatu saat nanti, sebuah kejutan kematian menghampiri diri kita. Yang rasa sakitnya…tak terbayangkan.
RIWAYAT NABI IDRIS
Di waktu Nabi Idris di kunjungi oleh seseorang, nabi bertanya:” siapa engkau?” kemudian orang itu menjawab : “ saya adalah malaikat pencabut nyawa”. Nabi Idris betanya kembali :” apakah engkau akan datang untuk berkunjung atau mencabut nyawa saya”. Malaikat menjawab: “ Hanya untuk berkunjung dengan izin Allah SWT”. Kemudian nabi Idris meminta hajat kepada malaikat pencabut nyawa agar supaya malaikat tersebut mencabut nyawanya dan kemudian menghidupkanya kembali sehingga dia bisa beribadah kepada Allah sesudah dia merasakan mati. Seketika itu juga malaikat maut mencabut nyawa nabi idris dengan izin Allah, tak lama kemudian malaikat memohon kepada Allah untuk menghidupkan kembali nabi idris.
Dengan izin Allah, nabi idris di hidupkan kembali dan saat itu juga malaikat bertanya kepada nabi Idris: “ Bagaimana rasanya mati?” nabi Idris menjawab : “ seperti binantang terkelupas kulitnya dalam keadaan hidup, maka rasa sakit mati itu melebihi seribu kali lipat dari itu”. Malaikat berkata: “ padahal nyawa tersebut di cabut dengan sangat hati-hati dan halus yang sebelumnya tidak pernah dilakukan terhadap seorang pun sama sekali”.
Kemudian nabi Idris meminta hajat kembali kepada malaikat, yaitu ingin melihat neraka jahanam, sehingga dia menyembah Allah sesudah dia melihat belenggu tangan, dan apa-apa yang ada di dalam neraka. Hajatnya itu di kabulkan lagi malaikat dengan izin Allah SWT, nabi Idris meminta hajatnya yang terakhir, yaitu agar supaya membawa dia ke surga sehingga dia melihat apa-apa yang ada dan yang telah di ciptakan oleh Allah di dalamnya untuk hamba-nya yang kuat.Malaikat pun mengabulkanya dengan seizin Allah, tetapi setelah nabi Idris masuk surga itu, dia tidak mau lagi keluar karena masih merasakan sakitnya. Allah pun akhirnya mengizinkan nabi Idris karena dia termasuk ahli dan keluarga surga. Sungguh betapa sangat perih dan sakitnya, sedangkan nabi saja begitu merasa hebat sakit yang di rasakanya.
Bila manusia tidak pernah sedikitpun mengingat matinya, di ibaratkan musafir yang akan menempuh suatu daerah yang tak pernah di fikirkan dan di pelajari, dalam keadaan gelap gulita pula.Sebagai hamba yang beriman, akan senantiasa mengingat dan mempersiapkan bekal yang cukup untuk perjalanan nanti..! Mempersiapkan segala pertanyaan yang telah disiapkan, jawaban apa yang dapat kita berikan tentang masa hidup kita. Dan Segala bentuk pertanggung jawabanya.
|
best regards, nice info Amana refrigerator spare parts Formula for putting calcium in tires Coleman inflatable sofa government online payment Promotion online internet business marketing affiliate telephone headsets back pain relief stretching video Shimano tackle backpacks cosmetics clinique